Selasa, 01 September 2009

kehangatan

Definisi:
perihal hangat
keadaan gembira (senang, suka cita): kasih sayang seorang ibu memberikan ~ dalam rumah tangganya (cak) kena hangat; terlampau hangat; kepanasan

Selasa, 02 Juni 2009

cara

How do I post pictures?
Print
You can now upload photos to your blog(s) using Blogger Images; just click the image icon in the post editor's toolbar.

When you click this icon, you'll get a window that allows you to select an image or multiple images from your computer. Click the Browse button to locate the ones you want. Alternatively, you can enter the URL of an image that's already online and insert it into your post.

If you click the link to choose a layout, you can customize the way your images will appear in your post:

The left, center and right options determine how the text of your post flows around the pictures. The size option lets you scale the pictures to different sizes within this posting area. Note that the picture will still be uploaded in its full size; this option just determines how it's scaled within the content of your post.
Alternatively, you can post images to your blog using Mail-to-Blogger. This feature allows you to email posts with image attachments directly to your blog. For more information about Mail-to-Blogger,

Sabtu, 30 Mei 2009

Cerita Kriminal

Akhir-akhir ini tampaknya kehidupan bangsa ini di mediasikan dengan hal-hal yang berbau penyeldikan dan penyidikan.Buat gw secara pribadi ada beberapa hal yang menyangkut penyidikan dan penyilidikan

-.Kasus Nasarudin.Ada yang bilang ini konspirasi, ada yang bilang ini itu dan sebagainya lah, sampai pada kahirnya ketua KPK bapak berkumis Antasari Azhar di tetap kan sebagai tersangka.Dan kasus ini di proses oleh tim penyidik.sampai akhirnya akan diungkap, apa motif sebenarnya dari kematian nasarudin ?

Ok sekarang kita kembalikan ke konteks penyidik.Rasa-rasanya yang lebih afdhol kita bahas kasus Antasari Azhar aja, dikkkkiiiiiiiiitttttt aja. Ya….? Ok ?

Apa seh standar seorang penyidik ? Mampukah penyidikan itu memilki nilai validitas yang tepat ?Jika ini memang benar kasus konspirasi apakah penyidik ini mampu memberikan hasil yang objektif ? Belum tentu.Itulah yang mungkin bisa di gambarkan
Masih ingat dengan kasus kriminal di Jawa Timur yang melibatkan seorang psycho bernama Ryan ?Jujur aja, gw lupa siapa saja nama-nama yang terhubung dengan kasus ini, tapi pada intinya sebuah tim penyidik membuat sebuah kesalahan dalam kasus ini, seseorang yang mulanya dianggap sebagai tersangka ternyata salah !, ternyata korbannya di bunuh oleh seorang psycopat bernama Ryan .Mungkin bagi yang sering up date news mudah-mudahan bisa ngerti kasus ini.Satu hal yang gw tangkap sejak itu, dalam kehidupan sehari-hari memang selalu ada konspirasi, kesalahan, kepentingan dan hal- hal yang berhubungan dengan apologi yang normatif dan manusiawi yang akhirnya di selesaikan dengan kata “maaf”

Lalu apa hubungannya dengan penyidikan cinta dan penyelidikan cinta ?
Buat gw ada

Mungkin dalam beberapa bulan terkahir ini kasus penyelidikan dan penyidikan tentang cinta lagi marak wara-wiri di stasiun tv.Sebenarnya acara ini sudah di mulai sejak sekitar pertengahan tahun 2000 ini, acara seperti playboy kabel, atau H2C ( Harap-harap cemas) pernah begitu populer dulunya.Sekarang gw hanya mempertegas penyidikan cinta dan penyelidikan cinta yang patut di waspadai karena sarat akan kepentingan konspirasi, kepentingan, kesalahan dan hal-hal normatif dan manusiawi lainnya.Sebagai prolog gw punya cerita :

Seorang manusia baru saja mengalami patah hati yang buat di itu sangat luar biasa.Si manusia patah hati ini sebenarnya sudah sangat bosan dengan cinta-cinta palsu yang justru sangat laku dijual.Tapi si manusia patah hati ini tidak mengharapkan itu.Ia hanya berharap ia mednapatkan sebuah ketulusan cinta dan kasih sayang yang di capai berdasarkan sebuah kesepakatan cinta yang di lakukan secara komunikatif antara 2 belah pihak yaitu si manusia patah hati ( sebelum dia patah hati ) dan si target yang membuatnya patah hati .Tapi ya itu tadi permasalahan klasik si manusia patah hati akhirnya patah hati oleh si pembuat patah hati.Tapi apa yang ia lakukan di awal ?( si manusia patah hati maksudnya ).Si manusia patah hati mencoba mencari tahu apa saja yang bisa ia cari tahu.Kalau berdasarkan ceritanya ke gw, si manusia pata hati mencoba search si manusia yang membuatnya patah hati, lewat apa saja.Facebook dan blog pribadinya, ya cuma 2 itu saja.Al hasil ? Ia mendapatkan sesuatu yang berbeda pada sebuah tulisan di blog si pembuat patah hati, ia merasa mendapatkan second wind untuk kembali ke si manusia yang membuatnya patah hati dan si manusia patah hati membuat sebuah penyelidikan dan penyidikan.Tapi intinya apa ? Tulisan di blog hanya sekedar basa-basi dan hasilnya ? Si manusia patah hati yang sudah patah hati kembali mejadi patah hati dan menghasilkan = manusia pata hati kuadrat.Samapai pada tahap itu si manusia patah hati akhirnya menghentikan penyelidikan dan penyidikannya, karena dia menganggap “buat apa membahas yang isinya hanya dusta belaka” ?

Pada akhirnya jika di komparasikan dengan kasus Pak Antasari Azhar ini memilki kontent yang sama dengan objek yang berbeda.
Kontetnnya adalah penyelidikan dan penyedikan tentang sebuah ruang lingkup sosial
Objeknya adalah si manusia patah hati = cinta, Antasari Azhar = Hukum/krimina/dan mungkin cinta juga ( cinta segitiga)
Sampai di sinikah penyelidkan dan penyidikan itu….?

to be continued…….

Bentar…bentar….
Kenapa jadi begini ceritanya ? kenapa gw membuat sebuah cerita ? Ah baiklah kalau begitu….., kita lanjutkan nanti di “penyelidikan dan penyidikan cinta + manusia patah hati part 2 “

Sebagai penutup gw mempersembahkan sedikit bagian lirik lagunya terbaru dari
all american reject : gives you hell

When you walk my way
Hope it gives you hell
Hope it gives you hell
Now where’s your picket fence love
And where’s that shiny car,
And did it ever get you far
You’ve never seem so tense love
I’ve never seen you fall so hard,
Do you even know where you are
And truth be told I miss you
And truth be told I’m lying

Yogyakarta 07/05/09
@ kamar gw yang sepi, 04.30 dini hari

Cerita Kriminal

GARA-GARA PATAH HATI
Alpine Manor, panti jompo lokal di Grand Rapids, Michigan, tahun 1986. Mata
seorang penyelia memicing. Cathy, yang ditatap begitu tajam, jadi grogi.
"Jadi, suami meninggalkan Anda bersama sCeritaeorang anak?"
Dengan menunduk, Cathy mengangguk lemah. Wajahnya mendung, hampir
menangis. Padahal, hatinya terbahak, menertawai Kenneth - suaminya - yang pasti
tengah repot mengasuh putri tunggal mereka.
"Baik, Anda diterima bekerja. Mulai hari ini."
Cathy terbelalak. Tubuhnya yang berbobot 198 kg berguncang. Syukurlah, ia sudah
bosan menganggur lama.
129
Ia segera bekerja sebagai pembantu perawat di panti dengan lebih dari 200 kamar
tidur, masing-masing berisi dua pasien. Sebagian besar pasien menderita penyakit
Alzheimer atau penyakit otak organik lainnya. Sebagian lain menderita sklerosis
ganda atau arthritis parah.
Agak ragu dan tersipu, Cathy memulai kerja. Oleh rekan-rekan kerjanya mungkin ia
dianggap terlalu sopan, atau bahkan kurang percaya diri, lantaran ia memilih makan
sendirian, terpisah dari yang lainnya.
Luka batin
Mata Cathy tertanam ke televisi, ketika Kenneth pulang bekerja pukul enam sore.
Pria pendiam itu hanya bisa menarik napas dalam. Ia mendapati rumah mereka amat
berantakan. Piring dan gelas kotor berserakan, bungkus snacks dan baju kotor
tertebar di lantai. Sementara Cathy - sang nyonya rumah - asyik menikmati opera
sabun di televisi sambil terus mengunyah junkfood.
"Aku benci tugas rumah tangga!" Itu kalimat yang selalu disiramkan Cathy ke telinga
Ken, setiap kali ia ditegur. Karenanya, tanpa banyak cakap, Ken membereskan
rumah, lalu mengurus putri tunggal mereka, Mary, yang juga terbengkelai.
Perkawinan mereka memang berliku. Kenneth Wood baru 19 tahun ketika Catherine
May Carpenter alias Cathy yang baru 16 tahun "menembak"nya.
"Pilih aku atau hobimu!" begitu katanya.
Belum habis kaget Ken, tiba-tiba mereka sudah berpacaran. Cathy, kelahiran tahun
1962 di Michigan, AS, di mata Ken, gadis yang unik. Ia lahir di tengah keluarga
kurang harmonis. Ayahnya seorang sopir truk gudang yang pernah bekerja di
Vietnam, dan ibunya petugas pembukuan.
Sang ayah yang pemabuk berat sering memukulinya dan selalu mengatainya "si
gemuk".
Tumbuh tanpa belaian kasih sayang, Cathy pun kurang dicintai ibunya. Sebagai
anak tertua, begitu banyak pekerjaan yang harus ia tangani. Termasuk merawat dua
adiknya.
Itu sebabnya, Cathy lebih suka mengurung diri di kamar ketimbang bergaul dengan
teman sebaya. Untuk mengendurkan stres, Cathy sering ngemil dan makan dalam
jumlah banyak. Akibatnya, badannya terus memuai.
Ken mengenal Cathy sudah dalam keadaan overweight. Namun, ia melihat gadis ini
amat haus kasih sayang. Ken merasa iba, ingin sekali ia mengisi kekosongan
jiwanya. Ia berharap, bisa memberi Cathy sedikit kebahagiaan.
Ketika Cathy mengaku hamil, Ken pun amat gembira. Mereka putuskan segera
menikah, pada Agustus 1979. Usia Ken waktu itu 20, sedangkan Cathy 17. Ken
bekerja di pabrik mobil, lalu melanjutkan sekolah hingga menjelang kelahiran
anaknya.
Yang agak disayangkan, Cathy kurang memiliki rasa keibuan terhadap putri mereka.
Jika si anak sakit, Cathy mengabaikan penyakit anaknya. Ia malah sibuk
menyalahkan si mungil Mary yang dianggapnya tak bisa menjaga kesehatan. Ken
merasa tak ada gunanya menegur Cathy, sebab yang terjadi kemudian pasti perang
mulut.
130
Ken berusaha memahami masa lalu Cathy yang menorehkan luka batin hingga saat
itu. Walau Cathy kurang lembut hati, malah cenderung kasar, Ken tetap
mencintainya.
Kekasih baru
Sedemikian bergairah Cathy bekerja, sehingga dalam beberapa bulan saja beratnya
menguap jadi tinggal 132 kg. Herannya, kenapa ia jadi pesolek? Penampilannya pun
berubah. Rambutnya dicat warna platinum. Ia juga suka membeli baju baru dan agak
ganjen.
Namun, di balik tampilan baru dan kesigapannya bekerja, Cathy tak bisa
menyembunyikan kekasaran jiwanya. Terutama dalam menangani pasien. Pernah,
penyelia memanggilnya.
"Cathy, ada pasien mengeluhkan pelayananmu."
"Oh ya, akan kuperbaiki sikapku," sahutnya enteng seraya melenggang pergi bak
selebriti.
Sulit mengukur perilaku buruk apa yang telah diubah Cathy. Bahkan, ia melakukan
lagi apa yang dulu pernah mengisi masa remajanya - yakni berhubungan seksual
dengan teman sejenis. Ia menjalin hubungan lesbian dengan rekan kerjanya.
Sekali dua ia berhasil menarik wanita ke dalam pelukannya. Rupanya, itu telah
menggembungkan egonya sedemikian rupa. Ia mengira, dirinya sedemikian
menggoda bagi wanita lesbi lainnya, yang kebetulan bekerja bersamanya.
Hanya dalam bilangan minggu ia betah memberi dan menerima kehangatan dari
seorang wanita. Selaiknya para pria pencumbu, demikian pula perilaku Cathy.
Setelah puas mereguk habis madu sang kekasih, ia akan mencampakkannya.
Selanjutnya, ia siap berburu wanita lain yang lebih menggairahkan.
Dengan penuh percaya diri, cukup dengan mengedipkan mata, wanita buruannya
langsung paham maksudnya. Dengan bujuk rayu sekadarnya, biasanya wanita itu
langsung lumat dalam dadanya yang besar dan lebar.
Apakah perilakunya mengimbas hingga ke rumah?
Tentu. Ken merasakan perubahan itu. Entah sudah berapa bulan mereka tak
berhubungan suami-istri. Cathy seperti sudah mati gairah. Dari salah satu karyawan
panti jompo Ken mendengar istrinya terlibat sejumlah percintaan sejenis. Ia tak dapat
berbuat apa pun untuk membendungnya. Karena lebih membela keutuhan rumah
tangga, ia biarkan istrinya dengan segala polahnya itu. Juga ketika Cathy mulai
minum alkohol dan kerap mabuk di rumah.
Cathy lepas kendali. Di rumah jompo maupun di rumah, tak ada lagi yang bisa
"memegang" dirinya. Bukan saja berlaku bak primadona, di tempat kerja pun ia mulai
menggunakan kekuasaan.
Terhadap rekan kerja yang dibencinya, entah karena menolak diajak bercinta atau
oleh sebab lain, ia menumpahkan air ke selimut pasien mereka. Ia lalu melaporkan
ke penyelia bahwa tempat tidur pasien basah karena ompol, tapi petugas yang
bertanggung jawab tidak menggantinya.
131
Bualannya berhasil, sebab kemudian lawannya itu mendapat peringatan keras.
Cathy menyeringai sinis saat lewat di depannya. "Aku menang," sorak hatinya.
Entah apa yang merasuki Cathy hingga ia merasa amat puas bila melihat orang lain
hancur tak berdaya oleh "power" yang dimilikinya. Tak seorang pun koleganya berani
macam-macam padanya.
Demikian pula para pasien, mereka melihat Cathy seperti melihat monster. Maka, ia
pun makin leluasa menanamkan pengaruh pada lingkungan kerja yang mental dan
emosinya sudah ia rapuhkan.
Hingga pada suatu siang ....
Cathy tengah rebahan di ranjang, ketika penyelia mengetuk kamarnya.
"Ini Gwen. Pembantu perawat baru. Ia akan sekamar denganmu."
Setengah mengangguk, tanpa banyak bicara Cathy langsung membuka lemari
pakaian. Setelah penyelia pergi, Gwen beringsut mengurai isi kopornya. Ia merasa
canggung karena pandangan mata Cathy seperti menelanjangi dirinya.
"Siapa namamu?"
"Gwendolin Gail Graham."
"Usiamu?" "Dua puluh tiga tahun. Aku lahir di Santa Monica, 1963."
Beberapa menit kemudian, mereka sudah akrab. Gwen bercerita, ia anak sulung dari
tiga bersaudara. Ketika berusia 22 tahun, ibunya yang miskin sudah memiliki tiga
anak balita. Sementara itu ayahnya jarang di rumah karena pekerjaannya. Linda,
ibunya, biasa memukuli anak-anak-nya dengan sabuk.
"Waktu umurku 18 bulan, ibu sering menyabetiku dengan kabel listrik," kata Gwen
getir.
Adapun Mack, ayah Gwen, kerap berganti pekerjaan. Kerja serabutan memaksa istri
dan kelima anaknya berpindah-pindah ke seluruh Kalifornia. Sikapnya cukup keras
pada anak-anak. Tak pernah ia menggendong anaknya yang menangis.
"Lihat, di lenganku banyak bekas luka sundutan rokok ayahku." Selama beberapa
tahun, Gwen sering mendapat serangan seksual dari ayahnya. Untuk melepaskan
siksaan emosi, Gwen pun sering menyakiti dirinya sendiri.
Cathy terpaku. Bukan oleh isi cerita Gwen, melainkan oleh gerakan bibir tipis gadis
manis itu saat bercerita. Acap kali matanya menyapu goyangan dada Gwen saat
diguncang emosi.
Cathy tak perlu menunggu lama. Ketika Gwen mulai terisak, sudah cukup alasan
baginya untuk memeluk tubuhnya. Sambil pura-pura berempati, ia leluasa menjamah
dan menekan tubuh Gwen.
Cathy hanya butuh waktu sehari untuk memikat Gwen menjadi kekasih barunya.
Namun, Cathy sedikit tercengang mendapati Gwen pun cukup mahir berpasangan
dengannya.
132
Ternyata, sedari umur 17, Gwen sudah bertualang. Bahkan pernah tinggal bersama
seorang wanita berumur 20 tahun, yang amat mencintainya. Pasangan itu sering
minum sampai mabuk dan terkadang juga saling berkelahi.
"Pacar saya itu mendapat pekerjaan di Grand Rapids. Sejak sebulan lalu kami
putus," adu Gwen.
Cathy menanggapi dengan pelukan.
Usir suami
Hanya seminggu Gwen bekerja dengan baik. Ia amat telaten merawat para lansia.
Rambutnya yang kemerahan dengan senyuman manis dan lugu, membuat para
nenek teringat cucu mereka. Gwen disenangi hampir seluruh penghuni.
Namun, ketika dengan amat posesif Cathy "menguasai" Gwen, tampak sekali
kekecewaan mereka. Setiap kali pasangan ini masuk ke kamar penghuni, para
sepuh itu memandang cemas - bahkan ada yang sangat ketakutan, seolah disatroni
monster.
Dengan mesra mereka menutup pintu kamar, hal yang melanggar peraturan panti
jompo itu. Sambil saling berbisik dan cekikikan, mereka membersihkan dan
mengurus pasien. Bahkan, gilanya, ketika memandikan pasien usia lanjut itu, mereka
berdua pura-pura melakukan aktivitas bercinta. Tindakan serupa pun dilakukan di
ruang tunggu perawat.
Mereka memang sangat keterlaluan. Apalagi ketika Cathy menceritakan affair-nya itu
pada Ken. Bukan skandal itu yang menyentak Ken, melainkan ucapan Cathy ....
"Aku serius dengan Gwen. Kuminta kau keluar dari rumah ini, karena aku dan Gwen
akan tinggal bersama di sini!"
"Kamu gila?" sembur Ken.
"Benar. Aku gila asmara. Pergilah kau!"
Dengan amat marah, Ken membopong Mary pergi.
"Ingat Cathy, suatu saat kau akan menyesali keputusanmu ini!"
Cathy membalas dengan seringai. Tak sampai sejam kemudian, Gwen sudah berada
di sana. Mereka hidup seatap tak ubahnya suami-istri. Keduanya sedemikian
kekanak-kanakan, mengekspresikan cinta dengan saling berbalas puisi yang buruk
kualitas, serta saling meninggalkan pesan cinta pada mesin penjawab telepon.
Persis remaja kasmaran.
Karena kerekatan itu mengganggu suasana kerja, seorang penyelia berusaha
memisahkan mereka berdua dengan menerapkan sistem shift. Namun, keduanya tak
mematuhinya. Ketika pasangan ini bekerja secara terpisah, mereka pun sering
bertukar tugas dengan pembantu perawat lainnya, agar bisa selalu bersama.
Kematian beruntun
Pernah, beberapa kali beberapa pasien mengadu pada pembantu perawat lainnya,
bahwa mereka diancam dibunuh oleh seseorang. Namun, karena sebagian besar
menderita Alzheimer, maka tak ada perawat yang mau percaya pada mereka.
Begitupun ketika seorang pasien kedapatan memar pada pergelangan tangan dan
133
kakinya, tak seorang pun pembantu perawat tertarik akan hal itu. Perawat hanya
melakukan tugas rutin. Celoteh mulut-mulut keriput itu cenderung segera mereka
lupakan.
Apalagi maut memang bisa sewaktu-waktu menjemput para jompo itu.
Contohnya, Marguerita Chambers (60) seorang nenek yang lima tahun sebelumnya
didiagnosis menderita Alzheimer, ditemukan tewas di tempat tidurnya pada Januari
1987. Keluarganya terkejut akan kematian mendadak itu. Namun, karena nenek
malang itu masuk ke tempat ini dengan menyandang penyakit, maka kematiannya
pun dianggap tinggal menunggu waktu saja.
Sebulan kemudian, Februari 1987, Myrtle Luce juga meninggal dunia. Seorang
perawat sempat memperhatikan hidung Myrtle Luce berdarah, tetapi ia mengira
akibat tekanan darah tinggi atau panasnya suhu di panti jompo. Dengan usia 95
tahun dan berat badan yang terus menurun, siapa peduli akan penyebab
kematiannya?
Wanita ketiga yang tewas di ranjang adalah Mae Mason (79). Tak pula ada yang
tertarik menyelidiki penyebabnya. Pihak keluarga pun menganggap sebagai takdir
yang sudah digariskan.
Akhir Februari 1987, seorang pembantu perawat yang kurang disukai Cathy masuk
ke kamar Belle Burkhard (74) untuk mengurus pasiennya itu. Ia terkejut melihat
wanita tua itu tewas dengan lengan terlipat di balik tubuhnya. Memang ada memar di
kedua lengan itu, tapi mungkin itu karena Belle sering mengalami serangan kejang.
Tak ada yang serius menanggapinya, pihak keluarga juga sudah pasrah.
Edith Cook (80) yang sakit parah dan sering mendapat obat penenang. Kondisi
tubuhnya terlalu lemah untuk dirawat karena ia juga menderita gangrene. Ia
ditemukan meninggal dunia pada Maret 1987.
Malah, suasana sepi dan tak nyaman itu diartikan oleh pasangan kasmaran Cathy
dan Gwen sebagai suasana yang amat romantis. Di dalam suasana itu, mereka kian
erat berpagut. Tak terpisahkan. Bahkan mereka berjanji takkan pernah saling
meninggalkan.
Namun, bukankah pohon cinta menja

ALASAN BERHENTI MEROKOK

ROKOK ITU “PEMBUNUH...!!!”

* Setengah dari perokok seumur hidup telah mati karena Rokok

* Rokok Penyebab Kanker, sakit jantung, bronchitis menahun, bengek, & emphysema

ROKOK ANDA MERUGIKAN ORANG LAIN

* Merokok di dekat orang lain merugikan kesehatan orang tsb.

* Bagi yang bukan perokok, asap rokok dari orang lain tsb dapat menyebabkan kanker paru-paru, & serangan jantung, juga dapat menggelitik hidung, menbuat mata perih, membuat sakit tenggorokan hingga membuat batuk menahun, keluarnya lendih,& membuat sesak nafas, serta dada yg sakit

* Asap dari rokok orang lain tsb juga dapat menimbulkan penyakit bengek terutama pada Anak-anak

MENYULITKAN ANDA MEMBENTUK KELUARGA YG BAHAGIA

* Pria perokok mungkin menderita lemah syahwat, & kualitas Spermanya telah terpengaruh

* Wanita Perokok susah Hamil...! & jika pun hamil, akan dihantui “Keguguran”

* Ibu Perokok yang melahirkan, berat bayinya kurang, & bisa jadi, bayinya lahir sebelum waktunya.

JIKA BERHENTI MEROKOK, ANDA ADALAH TELADAN BAGI KELUARGA, SAHABAT, DAN LINGKUNGAN SEKITAR ANDA...!

* Anda peduli terhadap kesehatan keluarga anda!

* Semua orang akan lebih senang berada di dekat anda

* Anda lebih bugar, sehat, & anda punya waktu lebih banyak untuk keluarga anda.

* Uang yang anda pergunakan untuk membeli rokok dapat melengkapi kebutuhan keluarga dengan membeli perabot, makanan, dll.

JIKA ANDA INGIN LANGSUNG BERHENTI MEROKOK, MAKA ANDA AKAN LANGSUNG MERASAKAN MANFAAT BESAR DARI KEPUTUSAN ANDA TERSEBUT

* 24 jam pertama, karbon monoksida dari tubuh akan keluar dari tubuh, kinerja Paru-paru akan membaik, dan nafas anda lebih tahan lama.

* Setelah 2 hari, indera perasa anda (Lidah) mulai membaik. Nafas, rambut, jari-jari, & Gigi anda menjadi lebih bersih

* Dalam 1 bulan berhenti, tekanan darah anda akan kembali seperti biasanya

* Dalam 2 bulan berhenti, aliran darah menuju tangan dan kaki mulai membaik, Seluruh tubuh anda akan lebih bertenaga.

* Setelah 3 Bulan berhenti Merokok, Pria & Wanita akan menjadi lebih Subur, Paru-paru anda mungkin sudah dapat membersihkan dirinya sendiri seperti biasanya.

KESULITAN BELAJAR SISWA

· PENGERTIAN

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlansung secara wajar. Kadang – kadang lancar, kadang – kadang tidak, kadang – kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangat tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Dalam hal dimana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut.

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.

3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

· JENIS KESULITAN BELAJAR

Jenis kesulitan belajar ini dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut :

  1. Dilihat dari jenis kesulitan belajar
    • ada yang berat
    • ada yang sedang
  2. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari
    • ada yang sebagian bidang studi yang dipelajari, dan
    • ada yang keseluruhan bidang studi.
  3. Dilihat dari sifat kesulitannya
    • ada yang sifatnya permanen / menetap, dan
    • ada yang sifatnya hanya sementara
  4. Dilihat dari segi factor penyebabnya
    • ada yang Karena factor intelligensi, dan
    • ada yang karena factor bukan intelligensi

· CIRI- CIRI SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR

a. Gangguan Persepsi Visual

  • Melihat huruf/angka dengan posisi yang berbeda dari yang tertulis, sehingga seringkali terbalik dalam menuliskannya kembali.
  • Sering tertinggal huruf dalam menulis.
  • Menuliskan kata dengan urutan yang salah misalnya: ibu ditulis ubi.
  • Kacau (sulit memahami) antara kanan dan kiri.
  • Bingung membedakan antara obyek utama dan latar belakang.
  • Sulit mengkoordinasi antara mata (penglihatan) dengan tindakan (tangan, kaki dan lain-lain).

b. Gangguan Persepsi Auditori

  • Sulit membedakan bunyi; menangkap secara berbeda apa yang didengarnya.
  • Sulit memahami perintah, terutama beberapa perintah sekaligus.
  • Bingung/kacau dengan bunyi yang datang dari berbagai penjuru (sulit menyaring) sehingga susah mengikuti diskusi, karena sementara mencoba memahami apa yang sedang didengar, sudah datang suara (masalah) lain.

c. Gangguan Belajar Bahasa

  • Sulit memahami/menangkap apa yang dikatakan orang kepadanya.
  • Sulit mengkoordinasikan/mengatakan apa yang sedang dipikirkan.

d. Gangguan Perseptual - Motorik

  • Kesulitan motorik halus (sulit mewarnai, menggunting, menempel, dsb.)
  • Memiliki masalah dalam koordinasi dan disorientasi yang mengakibatkan canggung dan kaku dalam gerakannya.

e. Hiperaktivitas

  • Sukar mengontrol aktifitas motorik dan selalu bergerak (tak bisa diam)
  • Berpindah-pindah dan satu tugas ke tugas lain tanpa menyelesaikannya
  • Impulsif

f. Kacau (distractability)

  • Tidak dapat membedakan stimulus yang penting dan tidak penting
  • Tidak teratur, karena tidak memiliki urutan- urutan dalam proses pemikiran
  • Perhatiannya sering berbeda dengan apa yang sedang dikerjakan (misalnya melamun atau mengkhayal saat belajar disekolah)

· FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR

Masalah kesulitan belajar ini, tentunya disebabkan oleh berbagai factor. Untuk memberikan suatu bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor apa yang menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar.

A.

Faktor intern (factor dari dalam diri anak itu sendiri ) yang meliputi:

1).

Faktor fisiologi

Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran, memahami pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain sakit factor fisiologis yang perlu kita perhatikan karena dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah cacat tubuh, yang dapat kita bagi lagi menjadi cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, serta gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya.

2).

Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan sebuah kesiapan, ketenangan, rasa aman. Selain itu yang juga termasuk dalam factor psikoogis ini adalah intelligensi yang dimiliki oleh anak. Anak yang memiliki IQ cerdas (110 – 140), atu genius (lebih dari 140) memiliki potensi untuk memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan anak-anak yang tergolong sedang (90 – 110) tentunya tidak terlalu mengalami masalah walaupun juga pencapaiannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan anak yang memiliki IQ dibawah 90 ataubahkan dibawah 60 tentunya memiliki potensi mengalami kesulitan dalam masalah belajar. Untuk itu, maka orang tua, serta guru perlu mengetahui tingkat IQ yang dimiliki anak atau anak didiknya. Selain IQ factor psikologis yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah bakat, minat, motivasi, kondisi kesehatan mental anak, dan juga tipe anak dalam belajar.

B.

Factor ekstern (factor dari luar anak) meliputi ;

1).

Faktor-faktor sosial

Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian. Selain itu juga bagimana hubungan orang tua dengan anak, apakah harmonis, atau jarang bertemu, atau bahkan terpisah. Hal ini tentunya juga memberikan pengaruh pada kebiasaan belajar anak.

2).

Faktor-faktor non- sosial

Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.

· CARA MENGATASI KESULITAN BELAJAR

ü Pengumpulan data. Yaitu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terhadap obyek (siswa yang bermasalah) guna menemukan penyebab kesulitan belajar pada siswa.

ü Pengolahan data. Agar diketahui sumber utama kesulitan belajar pada siswa secara tepat, maka data yang terkumpul harus diolah secara cermat karena masih mentah, belum dianalisis.

ü Diagnosis, yaitu keputusan menentukan sumber kesulitan belajar.

ü Prognosis, yaitu ramalan mengenai bantuan yang akan diberikan dalam mengatasi kesulitan belajar.

ü Tretment/perlakuan, yaitu pemberian bantuan, seperti remedial teaching, bimbingan belajar, dan mengatasi masalah pribadi.

Evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah tretment yang telah diberikan berhasil atau gagal, apakah ada kemajuan belajar pada diri siswa atau tidak

ADAB BERBICARA



Lidah memang tidak bertulang, itulah ungkapan yang sudah tidak asing lagi di telinga setiap kita. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa lidah dapat digerakkan ke segala arah dengan mudah. Ia dapat diluruskan, dibengkokkan ke atas, ke bawah, ke kanan maupun ke kiri. Lidah pun dapat dilipat horizontal maupun vertikal. Begitulah lidah. Gambaran mengenai lidah yang dapat digerakkan kesegala arah dengan mudah tersebut menyiratkan arti bahwa lidah dapat dengan mudah mengucapkan segala kata. Ia dapat mengucapkan perkataan yang lurus berupa kebenaran, maupun perkataan perkataan bengkok yang menyimpang dari kebenaran, seperti dusta, ghibah, fitnah, danlain-lain.
Dalam ungkapan yang lain juga dikatakan bahwa, “Lidah itul lebih tajam dari sebilah pedang”. Benarkah bahwa lidah yang lembek itu lebih tajam dari sebilah pedang?
Coba kita renungkan sejenak…
Dengan menggunakan sebilah pedang yang tajam, bahkan yang paling tajam sekalipun seseorang hanya dapat membunuh seorang manusia lainnya hanya sekali saja. Setelah manusia itu mati, maka tidak mungkin dengan pedang itu ia dapat membunuhnya kembali untuk yang kedua kalinya. Namun, dengan lidah seseorang dapat membunuh seorang manusia lainnya setiap hari. Bahkan dalam sehari, seorang manusia dapat terbunuh berkali-kali oleh ganasnya lidah. Lidah dapat membunuh seseorang berkali-kali dengan cara memfitnah. Itulah mengapa akhirnya timbul istilah, “Sesungguhnya fitnah itu adalah lebih kejam daripada pembunuhan”.
Fitnah akan menghancurkan kehidupan seseorang. Fitnah merobek-robek harga diri seseorang. Fitnah menginjak-injak kehormatan seseorang. Fitnah menghancurkan segala sesuatu yang ada pada seseorang. Dan fitnah membuat seseorang hidup dalam kematian.
Itulah salah satu bahaya lidah yang tidak terkontrol dengan baik. Lidah yang tidak dikontrol dengan baik akan melontarkan kata-kata negatif yang tidak akan pernah diketahui seberapa besar efeknya terhadap orang lain maupun terhadap dirinya sendiri kelak. Demikian pula dengan lidah yang terkontrol dengan baik, yang selalu melontarkan kata-kata ma’ruf. Tidak akan pernah diketahui pula seberapa besar efek positif dari ucapan tersebut akan dapat mempengaruhi orang lain, dan seberapa besar pula balasan yanUntuk itu, sudah sepatutnyalah bagi setiap umat muslim yang beriman agar senantiasa menjaga lidahnya setiap saat. Berbicaralah dengan hati-hati, jangan sampai lepas kendali. Selalulah berupaya untuk senantiasa mengontrol lidah hanya untuk mengucapkan perkataan yang bernilai positif dan tidak menyinggung atau menyakiti. Karena, meskipun kita tidak pernah tahu mengenai apa dan seberapa besar balasan yang akan diberikan Allah swt kepada kita, namun kita harus yakin bahwa Allah swt selalu memberikan ganjaran yang setimpal. Tidak ada amalan sekecil apapun yang tidak akan mendapatkan balasan dari Allah swt
Dalam surat Qaaf tersebut jelas sekali bahwa setiap patah kata yang terucap dari mulut kita dicatat oleh malaikat Allah swt yang tidak pernah berdusta maupun korupsi untuk menyembunyikan keburukan maupun kebaikan perkataan seorang manusia dari Allah swt. Dan andaipun hal itu terjadi, maka sesungguhnya “inna robbakalbilmirshood”, “sesungguhnya Rabb-mu benar-benar mengawasimu”. Maka tidak akan ada sedikitpun kata yang akan terlewat dari pendengaran Allah swt.
Untuk itu, hendaknya kita mengetahui bagaimanakah Islam mengajarkan tata cara dalam berbicara yang baik, sehingga kita tidak akan terjerumus dalam limbah dosa yang disebabkan oleh lidah kita, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Ingatlah bahwa segala sesuatu itu ada ilmunya, dan Islam adalah agama yang memiliki aturan atas setiap aktivitas kehidupan umatnya, dari masalah-masalah yang kecil hingga masalah-masalah yang besar. Maka sudah menjadi kewajiban umat muslimlah untuk terus menuntut dan memperdalam ilmu Islam agar tidak salah dalam melangkah,agar tidak salah dalam berucap.
Lidah adalah salah satu perangkat tubuh yang sangat vital bagi manusia, sekaligus salah satu perangkat tubuh yang juga dapat menjerumuskan seorang manusia dalam murka dan azab Allah swt yang sangat pedih. Maka dari itu kita harus mampu untuk mengontrol gerak lidah dengan baik. Untuk mengontrol lidah agar tidak berbicara dalam kemungkaran, Islam telah memberikan aturannya dengan jelas yang kemudian disebut dengan adab berbicara. Menurut kacamata Islam, adab berbicara memiliki beberapa poin yang jika direalisasikan insya Allah akan mengontrol lidah agar senantiasa berbicara dalam kebaikan dan menghindari ucapan-ucapan atau pembicaraan yang berbau maksiat.



Berikut adalah poin-poin yang terdapat di dalam adab berbicara tersebut:

1. Berpikir sebelum berbicara



Hendaknya, segala sesuatu yang kita ucapkan merupakan kalimat atau kata-kata yang merupakan hasil pemikiran dan renungan dari dalam hati nurani, bukan merupakan kata-kata yang terlontar sembarangan. Pikirkanlah apakah ucapan yang akan akan disampaikan merupakan sebuah kebenaran dan kebaikan atau bukan. Tanyakan terlebih dahulu pada hati nurani, apakah ucapan yang akan dilontarkan berbau maksiat atau tidak. Dan tentunya, pemikiran serta perenungan tersebut pun harus dilandaskan pada prinsip-prinsip Islam, amar ma’ruf dan nahi munkar. Hendaknya, kalimat atau kata yang kita ucapkan mengandung nilai-nilai kebaikan.


Berkata yang baik juga merupakan salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah swt. Maka jika ada seseorang yang mengaku beriman kepada kepada Allah swt namun masih suka mengucapkan kata-kata kotor, dusta, masih gemar bergossip, suka memfitnah, serta perkataan-perkataan berbau maksiat dan kemungkaran yang lain, bisa dikatakan bahwa imannya masih pincang atau cacat.
Sekiranya kita tidak mampu untuk berbicara yang baik, atau kita merasa bibir ini gatal manakala mendengar orang bergossip, maka sebaiknya menjauhlah dari hal-hal tersebut. Jangan turut mendengarkan, yang akan memancing kita untuk turut serta.


Inti pada poin pertama ini adalah, hendaknya pembicaraan selalu berada dalam lingkaran kebaikan, bukan merupakan pembicaraan yang mengandung kemaksiatan atau kemungkaran.


2. Berbicara dengan jelas
Islam menganjurkan umatnya untuk selalu berbicara dengan jelas sehingga dapat dipahami dengan baik oleh semua yang mendengarkan. Hindari kebiasaan berbicara bertele-tele yang dapat menyebabkan pendengar justru menjadi tidak mengerti maksud yang akan disampaikan. Selain itu, pembicaraan yang bertele-tele juga akan menimbulkan kejenuhan dan rasa tidak nyaman kepada pendengar, dan akhirnya pembicaraan itu. Ucapan yang jelas di sini tentunya juga mengandung pengertian tidak terlalu cepat, sehinga kata perkata dapat terdengar dengan baik oleh pendengar.



3. Tidak mengucapkan kebathilan
Salah satu yang juga termasuk di dalam adab berbicara adalah menghindarkan diri dari perkataan yang bathil, yaitu membicarakan kebathilan tanpa tujuan yang dibenarkan syariat.
Banyak sekali manusia yang terjerumus dalam perkara yang satu ini. Dan sebagian besar penyebabnya adalah karena mereka menganggap sepele terhadap apa yang akan dan telah mereka ucapkan. Ketika mereka mengucapkan satu kebathilan, sebenarnya hati kecil mereka mengerti bahwa ucapan tersebut tidak baik. Namun, seolah ada bisikan kecil yang menyusup ke dalam hati, kemudian berkata lirih namun begitu dahsyat pengaruhnya, “Halah…Cuma gitu aja!”, “Itu mah masalah sepele…!”, “Halah…Cuma bercanda kok!”, dan sebagainya. Bisikan-bisikan semacam itulah yang akhirnya membuat seseorang dengan PD-nya (Percaya Diri), tanpa rasa bersalah maupun berdosa mengucapkan kebathilan tersebut.
Sungguh, merugilah orang-orang yang sampai saat ini masih mempertahankan dan mengikuti bisikan-bisikan semacam itu. Apakah mereka berpikir bahwa Allah swt memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya yang dhoif itu? TIDAK! Allah swt adalah Zat yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna, mustahil bagi-Nya disamai oleh makhluk-Nya dalam hal apapun.
Ketahuilah, bahwa bisa jadi Allah swt menganggap sepele terhadap sesuatu yang kita anggap besar. Dan sebaliknya, bisa jadi Allah swt menganggap besar terhadap sesuatu yang kita anggap sepele. Karena hanya Dia-lah yang Maha Tahu atas segala sesuatu, hanya Dia-lah yang Maha Benar. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah swt yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah swt keridhoan-Nya bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah swt yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah swt mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat."
(HR. Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Cobalah renungkan sejenak sabda Rasulullah saw diatas, betapa perkataan yang dianggap sepele tersebut ternyata dapat menjerumuskan seseorang ke dalam murka Allah sw hingga datangnya hari kiamat kelak.

4. Tidak berkata keji dan mencela



Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.” (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih)
Dengan kata lain, hadits di atas mengatakan bahwa orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang selalu berbicara dalam kebaikan. Atau dapat juga dikatakan bahwa orang-orang yang suka berkata keji itu bukanlah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman. Untuk itu, jika seseorang mengaku bahwa dirinya telah beriman kepada Allah swt maka tidak ada lagi kata-kata keji yang akan terlontar dari mulutnya. Seseorang yang beriman akan selalu berusaha dengan keras untuk menahan nafsu yang selalu mengajaknya untuk emosi dan akhirnya mengeluarkan kata-kata yang keji atau kotor, menjauhi kebiasaan mencela yang dapat menyakiti hati orang lain.

5. Tidak sombong dan banyak berbicara



Hindarilah kebiasaan terlalu banyak bicara, karena hal ini dapat menimbulkan kejenuhan bagi pendengarnya. Keingingan kita untuk menyampaikan sesuatu hendaknya dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu bertele-tele. Pendengar yang sudah dikuasai oleh kejenuhan dapat kehilangan konsentrasi yang akhirnya tidak dapat menyerap isi dari perkataan si pembicara.
Janganlah bersikap sok pintar yang seolah-olah mengerti akan banyak hal. Sikap sok pintar dan ingin dipuji sebagai orang yang pandai atau memiliki banyak ilmu pengetahuan akan membuat seseorang menjadi terlalu banyak berbicara. Dan hal ini justru tidak akan menimbulkan pujian dari pendengar, melainkan akan menimbulkan rasa bosan dan kesal kepada si pendengar. Sikap sok pintar merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah saw, sebagaimana dinyatakan di dalam hadits Jabir ra:
"Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani)


6. Menghindari dusta



Salah satu perkataan yang banyak menimbulkan kerugian adalah dusta. Dusta dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain maupun diri sendiri. Memutar balikkan fakta, yang benar dapat dikatakan salah dan yang salah dapat dikatakan benar. Besar sekali kerugian orang yang terkena efek dusta ini. Seseorang bisa dijebloskan ke dalam penjara yang akan menghancurkan nama baik, pekerjaan, kuliah, sekolah, masa depan dan kehidupannya karena kesaksian palsu yang dibuat. Dusta merupakan salah satu perkataan yang wajib dihindari oleh umat muslim yang beriman. Karena, dusta merupakan salah satu dari tiga tanda orang munafik, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR. Bukhari)
Ingatlah, bahwa Rasulullah saw telah memberikan jaminan surga bagi mereka yang senantiasa menghindari dusta. Hal ini tertuang dalam salah satu hadistnya yang artinya:
“Aku jamin rumah didasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”
(HR. Abu Daud)

7. Menghindari ghibah, menceritakan aib orang lain, dan panggilan yang buruk

Salah satu perkataan yang memiliki dampak negatif yang cukup besar adalah ghibah. Ghibah atau menggunjing merupakan perbuatan tercela yang dapat menghancurkan ikatan persaudaraan. Maka dari itu, kejahatan ghibah ini hendaknya tidak dibiarkan terus menggerogoti persatuan umat Islam. Selalu hindarkan diri dari ghibah atau menggunjing yang akan mengancurkan ukhuwah Islamiyah bahkan ukhuwah insaniyah kita.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, “Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci.” Si penanya kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu bila apa yang diceritakan itu benar ada padanya ?” Rasulullah saw menjawab, “Kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak benar, berarti engkau telah berbuat buhtan (mengada-ada).” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad).

Orang-orang yang suka menggunjing itu diibaratkan sebagai orang yang hobi memakan daging dari tubuh saudaranya yang sudah mati, memakan bangkai saudaranya. Hal ini telah di nyatakan oleh Allah swt dengan jelas melalui firman-Nya di dalam Al Quran yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Selain itu, Allah swt juga melarang hamba-Nya untuk membicarakan aib orang lain, mencela, memperolok-olok, memanggil saudaranya dengan panggilan atau gelar-gelar yang buruk. Dapat kita temui di masa sekarang, dikalangan ABG dan muda-mudi, betapa panggilan dengan sebutan yang buruk ini justru telah menjadi trend yang berkembang dengan pesat. Padahal Allah swt telah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka [yang diolok-olok] lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujurat : 11)
Rasulullah saw juga telah bersabda, “Siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Aib dan rahasia saudara kita yang telah kita ketahui merupakan salah satu amanah yang harus tetap kita jaga kerahasiaannya. Tidak patut bagi seorang muslim untuk menceritakan aib dan rahasia saudaranya, sebagaimana sabda Rasulullah saw
Perlu juga diketahui bahwa di dalam Islam ada beberapa jenis Ghibah yang diperbolehkan, namun masalah ini insya Allah akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

8. Meminimalisir canda dan tawa



Canda dan tawa itu memang penting sebagai penyegar dalam kehidupan manusia. Hanya saja Allah swt tidak menyukai canda dan tawa yang berlebihan. Kelak di hari kiamat, Allah swt memandang orang-orang yang suka tertawa dan bercanda serta membuat orang lain tertawa dengan berlebihan sebagai seburuk-buruk manusia.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi Allah swt di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa.” (HR. Bukhari)
Jika dengan membuat orang tertawa dengan berlebihan saja telah menjadikan orang tersebut sebagai seburuk-buruk manusia di sisi Allah swt, lalu bagaimana lagi dengan mereka yang membuat kebohongan untuk membuat orang lain tertawa terbahak-bahak?





9. Menjauhi perdebatan sengit



Perdebatan adalah salah satu tindakan yang memang sangat sulit untuk dihindari di masa seperti sekarang ini, dimana Islam sendiri telah terpecah menjadi banyak aliran. Hal itu masih ditambah lagi dengan adanaya bisikan syaithan yang biasa disebut dengan “Gengsi”, yang kini telah merajai sebagian besar hati umat Islam. Jika salah satu aliran berkata begini, maka… Gengsi Dong bagi aliran lain jika tidak menanggapinya. Jika satu aliran merasa bahwa pendapat aliran yang lain tidak sesuai, maka…Gengsi bagi alirannya jika tidak menyanggah dan mengeluarkan pendapatnya. Hal-hal semacam inilah yang akhirnya membuka peluang untuk terjadinya perdebatan sengit, perdebatan yang bukan bertujuan untuk mencari sebuah solusi, tapi perdebatan yang bertujuan untuk mempertahankan pendapat pribadi atau aliran masing-masing. Sebuah perdebatan yang hanya bertujuan untuk mempertahankan Gengsi-nya masing-masing. Sebuah perdebatan yang hanya akan menimbulkan perpecahan. Padahal Rasulullah saw telah bersabda:
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Memang bukanlah hal yang mudah untuk menghindari terjadinya suatu perdebatan, manakala kita mendengar sebuah pendapat yang tidak sesuai dengan pengetahuan yang telah kita dapatkan, terlebih lagi jika pendapat itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita miliki. Namun, itulah perjuangan fiisabilillah, harus ada godaan dan tantangannya. Ingatlah, bahwa Rasulullah saw telah menjamin surga bagi orang-orang yang dapat menghindarkan diri dari perdebatan. Bukankah surga itu jauh lebih baik daripada mendapatkan kepuasan karena telah memenangkan sebuah perdebatan yang hanya akan menjatuhkan suatu pihak dan akhirnya menimbulkan perpecahan? Rasulullah saw telah bersabda:
“Aku jamin rumah didasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR. Abu Daud)

10. Mengulangi kata-kata yang penting



Jika memang dirasa perlu, maka diperbolehkan mengulangi kata-kata yang memang dianggap penting. Tentunya hal ini akan lebih baik daripada pendengar tidak menangkap dan memahami ucapan si pembicara dengan baik. Insya Allah dengan mengulangi kata-kata yang memang di anggap penting juga dapat meminimalisir resiko kesalah pahaman diantara kedua belah pihak (pendengar dan pembicara).
Anas ra telah berkata : “adalah Rasulullah saw jika berbicara maka beliau mengulanginya sampai tiga kali sehingga semua yang mendengarkannya menjadi paham, dan apabila Rasulullah saw mendatangi rumah seseorang maka ia pun mengucapkan salam sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

11. Berhati-hati dan adil dalam memuji



Kalau mau jujur, maka niscaya tidak ada seseorang yang tidak suka terhadap pujian. Setiap orang pasti senang dan berbunga-bunga manakala mendapatkan sebuah pujian. Namun, Islam dengan bijaksananya telah mengingatkan umatnya untuk senantiasa berhati-hati kepada mereka yang suka mengumbar pujian.
Memang, pujian itu senantiasa terdengar indah dan manis. Dan hal itulah yang telah banyak membuat manusia lalai. Satu contoh kasus, satu ketika ada seorang pemuda muslim yang sangat zuhud, ahli ibadah, dan sangat istiqomah dengan sholat berjamah. Tanpa sadar, lama kelamaan kezuhudan dan keistiqomahannyapun berubah haluan. Yang tadinya hanya ditujukan kepada Allah swt, sekarang mengarah kepada sombong, riya, ujub, dan sebagainya. Hal ini terjadi tanpa ia sadari setelah ia mendengar dari rekannya bahwa ada seorang gadis muslimah yang memuji ketaatannya tersebut. Sejak itu, ia pergi ke masjid agar gadis tersebut tetap takjub kepadanya. Ia pergi ke masjid karena malu kepada gadis itu seandainya sang gadis tahu bahwa ia telah absen dari sholat berjamaah.
Di sini kita dapatkan sisi negatif dari sebuah pujian. Untuk itu, berhati-hatilah dalam menerima maupun memberikan pujian. Janganlah memuji seseorang dengan berlebihan. Jangan sampai pujian yang kita berikan justru akan menjerumuskan seseorang ke dalam jurang kehancuran. Jangan sampai pujian yang diberikan orang kepada kita justru akan menjauhkan kita dari Allah swt.
Dari Abdurrahman bin abi Bakrah dari bapaknya berkata: Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata nabi saw: “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (Rasulullah saw mengucapkannya hingga dua kali), lalu Rasulullah saw berkata: “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga Allah mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi Allah, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

12. Berbicaralah dengan tenang



Berbicara dengan tenang dan tidak tergesa-gesa merupakan salah satu adab dalam berbicara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Kata-kata atau kalimat yang diucapkan dengan tenang, tentunya akan lebih jelas, enak didengar, dan mudah dimengerti daripada kata-kata atau kalimat yang diucapkan dengan tergesa-gesa, apalagi tanpa jeda.
Aisyah ra berkata: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya." (Mutta-faq'alaih).

13. Tidak membicarakan semua yang telah didengar



Tidaklah pantas bagi seorang mukmin untuk membicarakan segala sesuatu yang telah ia dengar. Karena, mungkin saja di dalam perkataan yang telah ia ucapkan tersebut terdapat rahasia dan aib orang lain, yang orang tersebut tidak menginginkan aib atau rahasianya dibeberkan. Dan dikhawatirkan, bahwa apa yang telah didengar itu merupakan suatu kebohongan, yang jika diceritakan kepada orang lain maka artinya ia pun telah berperan dalam penyebar luasan suatu kebohongan. Itulah mengapa Rasulullah saw telah mengatakan bahwa membicarakan segala sesuatu yang didengar merupakan dosa.
Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar". (HR. Muslim)

14. Tidak memotong maupun memonopoli pembicaraan



Berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan ide, opini, dan unek-uneknya. Jangan memonopoli pembicaraan dan membuat orang lain menjadi pendengar setia anda. Sikap memonopoli pembicaraan dapat menyinggung perasaan pendengar, karena ia merasa dianggap bodoh dan tidak tahu apa-apa. Dan yang sudah tentu tidak dapat dihindari dari si pendengar adalah kejenuhan.
Tunggulah hingga lawan bicara menyelesaikan pembicaraannya, jangan menyela atau memotong ucapannya. Tentunya hal ini akan membuat kesal dan tersinggung lawan bicara. Anda akan dianggap tidak memiliki etika jika memotong pembicaraan seseorang.



Janganlah menganggap remeh apa yang telah disampaikan oleh lawan bicara. Dan jangan pula memandang rendah kepada lawan bicara. Tanggapi semua opini dan ucapan lawan bicara dengan baik.

Demikianlah Islam telah mengatur etika atau adab-adab dalam berbicara agar pembicaraan tidak akan menjerumuskan seseorang dalam dosa, namun menjadi media yang akan membawa seseorang dan umat menuju rahmat dan surganya Allah swt.


Resensi Novel

ROBOHNYA SURAU KAMI

RINGKASAN :

Di suatu tempat ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk. Hanya karena seseorang yang datang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat, surau itu hingga kini masih tegak berdiri. Orang itulah yang merawat dan menjaganya. Kelak orang ini disebut sebagai Garin.

Meskipun orang ini dapat hidup karena sedekah orang lain, tetapi ada yang paling pokok yang membuatnya bisa bertahan, yaitu dia masih mau bekerja sebagai pengasah pisau. Dari pekerjaannya inilah dia dapat mengais rejeki, apakah itu berupa uang, makanan, kue-kue atau rokok.

Kehidupan orang ini agaknya monoton. Dia hanya mengasah pisau, menerima imbalan, membersihkan dan merawat surau, beribadah di surau dan bekerja hanya untuk keperluannya sendiri. Dia tidak ngotot bekerja karena dia hidup sendiri. Hasil kerjanya tidak untuk orang lain, apalagi untuk anak dan istrinya yang tidak pernah terpikirkan.

Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga surau itu. Lalu, keduanya terlibat perbincangan yang mengasyikan. Akan tetapi, sepulangnya Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih, dan kesal. Karena dia merasakan, apa yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya.

Dia memang tak pernah mengingat anak dan istrinya tetapi dia pun tak memikirkan hidupnya sendiri sebab dia memang tak ingin kaya atau bikin rumah. Segala kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhannya. Dia tak berusaha mengusahakan orang lain atau membunuh seekor lalat pun. Dia senantiasa bersujud, bersyukur, memuji, dan berdoa kepada Tuhannya. Apakah semua ini yang dikerjakannya semuanya salah dan dibenci Tuhan ? Atau dia ini sama seperti Haji Saleh yang di mata manusia tampak taat tetapi dimata Tuhan dia itu lalai. Akhirnya, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka. Penjaga surau itu begitu memikirkan hal ini dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.

Kematiannya sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua orang berusaha mengurus mayatnya dan menguburnya. Kecuali satu orang saja yang tidak begitu peduli atas kematiannya. Dialah Ajo Sidi, yang pada saat semua orang mengantar jenazah penjaga surau dia tetap pergi bekerja.

UNSUR INTRINSIK :

· Tema

Tema cerpen ini adalah seorang kepala keluarga yang lalai menghidupi keluarganya.

· Amanat

Amanat pokok yang terdapat dalam cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis adalah: “Pelihara, jaga, dan jangan bermasabodoh terhadap apa yang kau miliki.” Hal ini dapat dilihat dari beberapa amanat berikut :

(a) Jangan cepat marah kalau ada orang yang mengejek atau menasehati kita karena ada perbuatan kita yang kurang layak di hadapan orang lain

(b) Jangan cepat bangga akan perbuatan baik yang kita lakukan karena hal ini bisa saja baik di hadapan manusia tetapi tetap kurang baik di hadapan Tuhan itu.

(c) Kita jangan terpesona oleh gelar dan nama besar sebab hal itu akan mencelakakan diri pemakainya.

(d) Jangan menyia-nyiakan apa yang kamu miliki, untuk itu cermati sabda Tuhan

(e) Jangan mementingkan diri sendiri, seperti yang disabdakan Tuhan dalam cerpen ini

· Latar

Latar Tempat

Latar tempat yang ada dalam cerpen ini jelas disebutkan oleh pengarangnya, seperti kota, dekat pasar, di surau, dan sebagainya

Latar Waktu

Latar jenis ini, yang terdapat dalam cerpen ini ada yang bersamaan dengan latar tempat, seperti yang sudah dipaparkan di atas pada latar tempat

Latar Sosial

Dari cerpen ini tampak latar sosial berdasarkan usia, pekerjaan, dan kebisaan atau cara hidupnya.

· Alur (plot)

Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu sebab-sebab kematian kakek Garin. Sedangkan strukturnya berupa bagian awal, tengah, dan akhir. Adapun alur mundurnya mulai muncul di akhir bagian awal dan berakhir di awal bagian akhir.

  • Penokohan

Tokoh dalam cerpen ini ada empat orang, yaitu tokoh Aku, Ajo Sidi, Kakek, dan Haji Soleh.

(a) Tokoh Aku berwatak selalu ingin tahu urusan orang lain.

(b) Ajo Sidi adalah orang yang suka membual

(c) Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan mempercayai orang lain.

(d) Haji Soleh yaitu orang yang telah mementingkan diri sendiri.

· Konflik

Konflik yang ada adalah konflik batin antara si tokoh dengan Tuhannya dan juga dengan Keluarganya.

· Titik Pengisahan / Sudut Pandang

Titik pengisahan cerpen ini yaitu pengarang berperan sebagai tokoh utama (akuan sertaan) sebab secara langsung pengarang terlibat di dalam cerita. Selain itu pengarang pun berperan sebagai tokoh bawahan ketika si kakek bercerita tentang Haji Soleh di depan tokoh aku.

  • Gaya

Di dalam cerpen ini pengarang benar-benar memanfaatkan kata-kata, dan majas alegori, dan sinisme.

UNSUR EKSTRINSIK :

· Judul : Robohnya Surau Kami

· Penulis : Ali Akbar Navis

· Biografi Singkat Penulis :

Ali Akbar Navis atau yang lebih dikenal publik dengan sebutan A.A. Navis lahir di Padang Panjang pada tanggal 17 November 1924.
Navis belajar di INS Kayutanam dari tahun 1932 sampai 1943. Sejak tahun 1968 kembali mengabdi untuk lembaga pendidikan yang didirikan oleh Muhammad Syafei itu. Lebih dari 20 buku sudah dihasilkan olehnya. Mulai dari kumpulan cerpen, puisi, novel, kumpulan esai, hingga penulisan biografi dan otobiografi. Pada tahun 1956, ia menulis kumpulan cerpen Robohnya Surau Kami yang merupakan karya monumental dalam dunia sastra Indonesia. Tiga bukunya yang diterbitkan Gramedia adalah kumpulan cerpen Robohnya Surau Kami, Bertanya Kerbau pada Pedati dan Novel Saraswati.

· Ukuran : 14 x 20 cm

· Tebal : 139 halaman

· Terbit : Januari 1986

· Jilid :

· Edisi Ke :

· Jenis Cover : Soft Cover

· ISBN : 979-403-046-5; 20186046

· Kategori : Fiksi dan Sastra/Bacaan Sastra dan Puisi

· Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, PT.

· Berat Buku : 98 gram

· Dimensi (L x P) : 14 X 20

· Nilai Sosial :

Kita harus sailing membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dala cerpen tersebut karena pada hakekatnya kita adalah makhluk sosial.

· Nilai Moral :

Kita sebagai sesama manusia hendaknya jangan saling mengejek atau menghina orang lain tetapi harus saling menghormati.

· Nilai Agama :

Kita harus selau malakukan kehendak Allah dan jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya seperti bunuh diri, mencemooh dan berbohong.

· Nilai Pendidkan :

Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga dan selalu berdoa.

· Nilai Adat :

Kita harus menjalankan segala perintah Tuhan dan memegang teguh nilai nilai dalam masyarakat.